Semakin Lama di Industri Ini, Semakin Saya Sadar Kesalahan Saya

Dipublikasikan pada 18 March 2025 oleh Arif Subarkah

Jago ngoding itu keren, tapi kalau pengen bertahan dan berkembang di industri software, kita butuh lebih dari sekadar skill teknis. Kenapa? Karena pada akhirnya, software itu bukan soal seberapa canggih kodenya, tapi seberapa besar dampaknya buat bisnis dan pengguna.

Dulu, saya berpikir kalau produk bagus pasti otomatis laku. Ternyata, nggak sesimpel itu. Ada beberapa pemahaman bisnis yang harus dimiliki kalau kita pengen bikin software yang bukan cuma jalan, tapi juga punya nilai.

1️⃣ Business-Driven Development
Jangan cuma bikin fitur karena "kayaknya keren" atau "klien minta ini". Yang lebih penting: apakah fitur ini benar-benar menyelesaikan masalah bisnis? Misalnya, dalam software HR, fitur payroll bukan cuma soal "bisa hitung gaji", tapi gimana bikin HR lebih efisien dan meminimalkan kesalahan.

2️⃣ Customer-Centric Mindset
Kadang klien datang dengan solusi yang mereka pikir mereka butuhkan, padahal ada cara yang lebih baik. Tugas kita bukan sekadar memenuhi permintaan, tapi menggali akar masalah dan menawarkan solusi yang lebih efektif.

3️⃣ Monetization & Scalability
Banyak software gagal bukan karena teknisnya jelek, tapi karena nggak punya model bisnis yang jelas. Kalau bikin produk, pastikan ngerti: siapa yang mau bayar, kenapa mereka mau bayar, dan apakah bisa berkembang dalam jangka panjang?

4️⃣ Operasional & Efisiensi
Software yang baik bukan cuma soal fitur lengkap, tapi juga harus mudah digunakan dan nggak bikin repot operasional bisnis. Sistem yang terlalu rumit atau butuh banyak intervensi manual justru bisa memperlambat kerja pengguna, bukan membantu mereka.

Kesimpulannya? Ngoding itu penting, tapi memahami bisnis lebih penting lagi. Kalau nggak, ya selamanya kita cuma jadi "tukang coding"